Senin, 22 Oktober 2012
Hasil Wawancara RT-PKN
Biodata Ketua RT (narasumber)
Nama : Bapak Suwaya
Umur : 49 tahun
Tempat, tanggal lahir : Madiun, 25 November 1963
Masa Jabatan : 12 tahun (4 periode)
Hasil Wawancara
Rembug Desa
Biasanya rembug desa dilakukan setiap minggu, yaitu pada hari rabu. Antar RT berkumpul di Desa membicarakan program-program kerja atau hal-hal lain yang berhubungan dengan Desa, salah satu contohnya membicarakan tentang akan diadakannya pemilu. Partisipasi warga ketika mengadakan rembug desa adalah baik karena mereka hampir selalu datang di saat waktu berkumpulnya rembug desa.
Kerja Bakti
Ketua RT 03 merutinkan kerja bakti sebulan sekali, yaitu setiap hari minggu. Agar lingkungannya tetap bersih terutama dari bintik-bintik nyamuk yang menyebabkan penyakit dan mengikat erat hubungan antar warga. Tidak hanya kerja bakti, ketua RT menyarankan juga memakai Siskamling untuk keamanan lingkungan.
Bagaimana proses pelaksanaannya?
Proses pelaksanaannya adalah membersihkan lingkungan masing-masing per-blok, dengan cara membersihkan selokan, pos RT, taman, rumah-rumah kosong, menggali tanah, dan juga membersihkan Masjid. Setiap ada renovasi Masjid atau hari-hari besar, warga selalu ikut serta dalam pembangunan dan membersihkannya. Ketua RT setiap bulannya selalu mengontrol proses pelaksanaan kerja bakti.
Siapakah yang terlibat?
Orang-orang yang terlibat dalam kerja bakti yang diutamakan adalah setiap kepala keluarga, namun biasanya Ibu-ibu sekitar selalu ikut berpartisipasi dengan cara memberikan makanan dan minuman untuk yang bekerja bakti. Seringkali remaja-remaja RT juga ikut berkumpul.
Adakah kendala?
Tidak ada masalah selama dalam melaksanakan kerja bakti, karena setiap warga turut senang setiap kali diadakannya kerja bakti dan selalu ikut campur tangan. Karena mereka juga ingin menunjukkan partisipasinya terhadap lingkungan. Peralatan pun mencukupi karena selama ini dana selalu terkumpul dengan lancar.
Budaya Politik
Budaya politik yang terkandung dalam rembug desa adalah “Budaya Politik Partisipatif” yang artinya aktif, dan “Budaya Politik Toleransi” yang artinya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai dan selalu membuka pintu untuk bekerjasama. Disini dalam artian karena warga selalu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, selalu memberikan masukan dari masalah yang dibahas saat rembug desa.
Budaya politik yang terkandung dalam kerja bakti adalah “Budaya Politik Modern” yaitu pendekatan untuk memajukan stabilitas keamanan” dan “Budaya Politik Partisipan” yaitu aktif. Maksudnya karena warga sekitar selalu berusaha agar lingkungan mereka tetap aman sehingga memakai siskamling dan antar warga juga selalu berpartisipasi dalam hal apapun yang dilakukan di RT hingga seaktif mungkin, bisa dicontohkan dengan partisipasinya dalam kerja bakti yang diadakan setiap bulannya. Bisa juga terkandung
Kesimpulan
Warga mempunyai tipe budaya politik partisipan, yaitu tipe kebudayaan yang aktif. Penuh partisipasi dan solidaritas yang tinggi antar warga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
maaf ya mbk nih saya copi paste , karna lg males ngetik N tnya waktu saya mepet bgt , gru ny juga ngada" aja , msk skrang ksh tgs bsk lngsng tumpuk , blm lg nih sya ikt ekstrakurikuler jd plang sore .
BalasHapussekali lagi maaf !